Sunday, October 30, 2011

PERIHAL HATI (QALBU)


Pesanan Baginda Rasulullah SAW kepada kita yang bermaksud : Ketahuilah dalam setiap tubuh (jasad) terdapat seketul daging, jika elok daging itu maka eloklah keseluruhan tubuh badan dan jika rosak daging itu maka rosaklah juga seluruh tubuh badan, maka ketahuilah bahawa itu adalah hati”.

Hati itu dapat hidup dan dapat mati, sehat dan sakit. Dalam hal ini, ia lebih penting dari pada tubuh.
Allah berfirman, ertinya:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya”. (Al-An'am : 122) 


Ertinya, ia mati karena kekufuran, lalu Kami hidupkan kembali dengan keimanan. Hati yang hidup dan sehat, apabila ditawari kebatilan dan hal-hal yang buruk, dengan tabi'at dasarnya ia pasti menghindar, membenci dan tidak akan menolehnya. Lain halnya dengan hati yang mati. Ia tak dapat membedakan yang baik dan yang buruk. 

Sudah jelas diterangkan menerusi Firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah : Ayat 10 yang bermaksud :“Dalam hati mereka ada penyakit (keyakinan mereka terhadap Nabi Muhammad SAW lemah. Kelemahan keyakinan itu menimbulkan kedengkian, iri hati dan dendam terhadap Nabi SAW agama dan orang-orang Islam), lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih disebabkan mereka berdusta”. 

Memang umum kita ketahui, sifat hati sentiasa berubah, maka kita sentiasa digalakkan untuk memohon kepada Allah SWT agar kita sentiasa diberi keteguhan hati dan iman kita dengan melazimi membaca doa “ Wahai Tuhan yang sentiasa membalik-balikkan hati , tetapkanlah hati atas agama-Mu dan ketaatan-Mu” (Ya Muqallibal Qulub , Thabbit Quluubana ‘ala Deenika Wa ‘ala Thoo’atik).


Semoga Allah menyingkapkan hijab dihati kita sehingga nyatalah Allah dihati kita dan kita menemukan Allah dalam setiap apapun yang terjadi, aamiin…

Wallaahu a’lam Bish-Shawaab…






Thursday, October 27, 2011

Pemilihan Calon Suami Dan Isteri Dalam Islam

Islam ada menggariskan beberapa ciri-ciri bakal suami dan bakal isteri yang dituntut di dalam Islam. Namun, ia hanyalah panduan dan tiada paksaan untuk mengikut panduan-panduan ini.
Ciri-Ciri Bakal Suami
  • Beriman & bertaqwa kepada Allah s.w.t
  • Bertanggungjawab terhadap semua benda
  • Memiliki akhlak-akhlak yang terpuji
  • Berilmu agama agar dapat membimbing bakal isteri dan anak-anak ke jalan yang benar
  • Tidak berpenyakit yang berat seperti gila, AIDS dan sebagainya
  • Rajin berusaha untuk kebaikan rumahtangga seperti mencari rezeki yang halal untuk kebahagiaan keluarga.
Ciri-Ciri Bakal Isteri
  • Beriman & solehah
  • Rupa paras yang sedap mata memandang, dapat menyejukkan hati suami
  • Memiliki akhlak-akhlak yang terpuji
  • Menentukan mas kahwin yang rendah
  • Wanita yang subur
  • Masih dara
  • Berasal dari keturunan yang baik
  • Bukan keturunan terdekat
  • Tidak memandang harta semata-mata
Masih adakah ciri-ciri diatas pada diri korang? Kalau masih lagi ada walaupun tidak selengkap yang dinyatakan, Alhamdulillah. Kepada bakal pengantin, pilih keputusan yang tepat kerana perkahwinan bukan untuk sehari dua, tapi untuk kekal selagi hayat di kandung badan.

5 (lima) perkara yang dapat meningkatkan iman...insyallah...


Ketahuilah, iman yang ada di dalam diri seorang hamba itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang atau bahkan hilang tanpa bekas dari diri seseorang. Al-Imam Abdurrahman bin Amr Al-Auza’i rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah. Beliau menjawab:Betul (bertambah), sampai seperti gunung.” Lalu beliau ditanya lagi: “Apakah bisa berkurang?” Beliau menjawab: “Ya, sampai tidak tersisa sedikitpun.”
Demikian pula Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Ahmad bin Hambal rahimahullah pernah ditanya tentang keimanan, apakah bisa bertambah dan berkurang? Beliau menjawab:Iman bertambah sampai puncak langit yang tujuh dan berkurang sampai kerak bumi yang tujuh.” Beliau juga menyatakan: “Iman itu (terdiri atas) ucapan dan amalan, bisa bertambah dan berkurang. Apabila engkau mengamalkan kebajikan, maka iman akan bertambah, dan apabila engkau menyia-nyiakannya, maka iman pun akan berkurang.
Nah, inilah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah itu, yakni meyakini bahwa sesungguhnya iman seseorang itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang. Setelah kita tahu bahwa ternyata iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang mukmin untuk menjaga kualitas imannya? Al Imam Allamah Abdurrahman bin Nashr As Sa’di rahimahullah mengatakan: Seorang mukmin yang diberi taufiq oleh Allah Ta’ala, dia senantiasa berusaha melakukan dua hal: Pertama, memurnikan keimanan dan cabang-cabangnya, dengan cara mengilmui dan mengamalkannya. Kedua, berusaha untuk menolak atau membentengi diri dari bentuk-bentuk ujian (cobaan) yang tampak maupun tersembunyi yang dapat menafikannya (menghilangkannya), membatalkannya atau mengikis keimanannya itu.” (At Taudhih wal Bayan lisy Syajarotil Iman, hal 38).
Saudaraku muslimin, ketahuilah! Ada beberapa amalan yang insya Allah akan dapat menyebabkan bertambahnya iman seseorang, di antaranya adalah:
Pertama: Membaca dan tadabbur (merenungkan atau memikirkan isi kandungan) Al Quranul Karim. Orang yang membaca, mentadabburi dan memperhatikan isi kandungan Al Quran akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang menjadikan imannya kuat dan bertambah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan tentang orang-orang mukmin yang berbuat demikian: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati-hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah iman bereka, dan kepada Rabb mereka itulah mereka bertawakkal.” (QS. Al Anfal [8]: 2)
Al Imam Al Ajurri rahimahullah berkata: Barangsiapa mentadabburi Al Quran, dia akan mengenal Rabb-nya Azza wa Jalla dan mengetahui keagungan, kekuasaan dan qudrah-Nya serta ibadah yang diwajibkan atasnya. Maka dia senantiasa melakukan setiap kewajiban dan menjauhi segala sesuatu yang tidak disukai maulanya (yakni Allah Ta’ala).
Kedua: Mengenal Al Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Al Quran dan As Sunnah yang menunjukkan kesempurnaan Allah secara mutlak dari berbagai segi. Bila seorang hamba mengenal Rabbnya dengan pengetahuan yang hakiki, kemudian selamat dari jalan orang-orang yang menyimpang, sungguh ia telah diberi taufiq dalam mendapatkan tambahan iman. Karena seorang hamba bila mengenal Allah dengan jalan yang benar, dia termasuk orang yang paling kuat imannya dan ketaatannya, kuat takutnya dan muroqobahnya kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-Nya adalah ulama.” (QS. Fathir [35]: 28). Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Sesungguhnya hamba yang benar-benar takut kepada Allah adalah ulama yang mengenal Allah.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/533).
Ketiga: Memperhatikan siroh atau perjalanan hidup Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni dengan mengamati, memperhatikan dan mempelajari siroh beliau dan sifat-sifatnya yang baik serta perangainya yang mulia.
Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan: Dari sini kalian mengetahui sangat pentingnya hamba untuk mengenal Rasul dan apa yang dibawanya, dan membenarkan pada apa yang beliau kabarkan serta mentaati apa yang beliau perintahkan. Karena tidak ada jalan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat kecuali dengan tuntunannya. Tidak ada jalan untuk mengetahui baik dan buruk secara mendetail kecuali darinya.Maka kalau seseorang memperhatikan sifat dan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al Quran dan Al Hadits, niscaya dia akan mendapatkan manfaat dengannya, yakni ketaatannya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi kuat, dan bertambah cintanya kepada beliau. Itu adalah tanda bertambahnya keimanan yang mewariskan mutaba’ah dan amalan sholih.”
Keempat: Mempraktekkan (mengamalkan) kebaikan-kebaikan agama Islam. Ketahuilah, sesungguhnya ajaran Islam itu semuanya baik, paling benar aqidahnya, paling terpuji akhlaknya, paling adil hukum-hukumnya. Dari pandangan inilah Allah menghiasi keimanan di hati seorang hamba dan membuatnya cinta kepada keimanan, sebagaimana Allah memenuhi cinta-Nya kepada pilihan-Nya, yakni Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (lihat QS. Al Hujurat [49]: 7)
Maka iman di hati seorang hamba adalah sesuatu yang sangat dicintai dan yang paling indah. Oleh karena itu seorang hamba akan merasakan manisnya iman yang ada di hatinya, sehingga dia akan menghiasi hatinya dengan pokok-pokok dan hakikat-hakikat keimanan, dan menghiasi anggota badannya dengan amal-amal nyata (amal sholih). (At Taudhih wal Bayan, hal 32-33)
Kelima: Membaca siroh atau perjalanan hidup Salafush Shalih. Yang dimaksud Salafush Shalih di sini adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orangyang mengikuti mereka dengan baik (lihat QS. At Taubah [9]: 100). Barangsiapa membaca dan memperhatikan perjalanan hidup mereka, akan mengetahui kebaikan-kebaikan mereka, akhlak-akhlak yang agung, ittiba’ mereka kepada Allah, perhatian mereka kepada iman, rasa takut mereka dari dosa, kemaksiatan, riya’ dan nifaq, juga ketaatan mereka dan bersegera dalam kebaikan, kekuatan iman mereka dan kuatnya ibadah mereka kepada Allah dan sebagainya.
Dengan memperhatikan keadaan mereka, maka iman menjadi kuat dan timbul keinginan untuk menyerupai mereka dalam segala hal. Sebagaimana ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Barangsiapa lebih serupa dengan mereka (para shahabat Rasulullah), maka dia lebih sempurna imannya.” (lihat Kitab Al Ubudiyah, hal 94). Dan tentunya, barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.
Itulah beberapa amalan yang insya Allah akan dapat menyebabkan bertambahnya keimanan. Adapun hal-hal yang dapat melemahkan iman seseorang adalah sebaliknya, di antaranya: Kebodohan terhadap syari’at Islam, lalai, lupa dan berpaling dari ketaatan, melakukan kemaksiatan dan dosa-dosa besar, mengikuti hawa nafsu dan sebagainya.
Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa diberi tambahan iman, dan dijauhkan dari kelemahan dan kehinaan. Wallahul musta’an.



...BILA HATI MULA BERBICARA....

Ku sedari bahawa tidak ada satu musibah pun yang ditimpakan Allah kepadaku kecuali musibah itu telah menimpa orang lain sebelum aku...



Soal hati dan perasaan takde siapa yang mampu duga pepatah mengatakan;
"Sedangkan pantai lagikan berubah inikan pula hati manusia "
Hayati sebaik2nya pepatah itu. Kita akan mampu mendapatkan suatu kepastian...

Bila berbicara soal hati , Tiada paksaan yang harus di utamakan. Paksaan terima mahupun tolak.
Andai hati bisa berkata kata, Sudah pasti jawapan mudah diungkapkan dengan luahan
Namun apakan daya Allah lebih mengetahui akan kejadianNya...

Berhati-hati bila berbicara soal hati,
Meskipun mulut mengatakan YA mungkin hati mengatakan TIDAK 
Namun hati tak bisa di tipu,
Akibatnya hati yang derita akibat kata-kata yang keluar dr mulut tanpa mengira apa yang hati itu rasa
Wajah mungkin bisa sembunyikan derita yang dirasai,
Namun sampai bila harus terus berpura-pura menyembunyikan derita itu,
kelak diri sendiri yang akan menjadi korban...

Andai hati bisa berkata-kata...
Tak perlu lagi untuk mendengar mulut berdusta dan terus menafikan apa yg hati itu rasakan
Sebabnya mulut bisa meluahkan sesuatu tanpa usul periksa dan
Mungkin juga sesuatu yang bukan lahir dari hati yg tulus
Biarpun kadang kala kata hati itu ada benarnya, Tapi, tak dinafikan boleh juga berlaku sebaliknya.
Yang pasti. Andai hati bisa berkata-kata, Sudah tentu kita akan tahu dengan jelas
Apa yg hati itu rasakan tanpa perlu berteka-teki...

Cuma satu peringatan yang harus diambil kira,
Jangan sekali-kali menghukum diri sendiri, untuk sesuatu yang tak sepatutnya
Lakukanlah apa jua dengan hati yang ikhlas, dan ingatlah... 
" langit tak selalunya cerah  " 
Redha hadapi ujianNya, pasti tenang hati menerima...

Wednesday, October 26, 2011

...MENGAPA DOA TIDAK DIMAKBULKAN...

Setiap hari kita menadah tangan berdoa memohon bermacam perkara dari Allah ta'ala. Siang malam pagi petang kita berdoa. Malah ada masa-masa kita berdoa hingga mengeluarkan air mata. Namun, mengapa doa kita masih tidak diperkenankan? Mengapa Allah tak makbulkan doa kita? Apa silapnya? 

Sedangkan Allah Ta'ala telah pun berjanji melalui firmanNya di dalam Quran;

“Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al-Mu’minun : 60)

Allah telah berjanji, tapi hairan,mengapa doa-doa kita langsung tidak memberikan sebarang kesan. Apa kita minta dan doa hari-hari, tak pernah kita dapat. Di mana silapnya? “Mengapa doaku tak di kabul?”

Pertanyaan ini sebenarnya pernah dilontarkan kepada seorang ahli sufi dan wali terkenal, Ibrahim bin Adham. Apabila ditanya “Mengapa doa tidak dikabulkan?”.

Lantas Ibrahim Adham pun menjawab, “Doa tidak dikabulkan kerana hati kamu telah mati.”

Lalu ditanyakan lagi, “Apa yang boleh mematikan hati?”. 

Beliau menjawab, “Ada lapan perkara, diantaranya:


    * Kamu mengetahui hak Allah, tapi kamu tetap tidak menunaikan hakNya itu. (Malah ada ramai pun yang tak tahu apakah itu hak-hak Allah yang perlu kita tunaikan, tahukah anda?)

    * Kamu membaca Al-Qur’an tetapi kamu tidak mengamalkan hukum-Nya.
 (Yang baca Quran memang OK, tapi bacakah anda? Baca Quran pun jarang sekali, tapi mengharapkan doa dimakbulkan…)

    * Kamu mengatakan cinta Rasulullah tetapi kamu tidak mengamalkan sunnahnya. (Kita ni jangan kata cinta, sesetengahnya malah memperlekeh sunnah-sunnah Nabi SAW. Kata sunnah dah ketinggalan zaman dan sebagainya.)

    * Kamu mengatakan takut mati tetapi masih tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi mati. (Bersediakah anda untuk mati? Apa bekalan yang kita dah persiapkan?) 

    * Kamu mengakui bahawa syaitan itu musuh, tetapi kamu ikut perangai syaitan. (Cuba periksa diri, apakah perangai syaitan yang ada dalam diri kita?)
    * Kamu selalu berdoa supaya terhindar dari api neraka, tapi kamu sendiri yang melemparkan dirimu ke dalamnya. (Doa minta jauh azab neraka kononnya, tapi dosa dan maksiat kita buat dengan selamba jer. Boleh makbul ker doa kita?) 

    * Kamu ingin memasuki Syurga, tapi kamu masih tidak melakukan amal soleh. (Kita hari-hari minta doa untuk masuk syurga, tapi buat amal ibadat malas. Solat kita cuaikan, solat sunat jarang sekali, quran kita tak baca, zikir memang tak buat, sedekah amal jariah kita kedekut taik hidung masin. Tapi kata nak syurga. Macammana tu?) 

    * Kamu sibuk memikirkan kesalahan dan keburukan orang lain, sedangkan keburukan dan kesalahan diri sendiri tidak pernah kamu hiraukan. (Asyik-asyik kata orang ni salah, orang ni tak betul. Kutuk sana kutuk sini. Tapi rupa-rupanya 'mengata dulang paku serpih, mengata orang dia yang lebih')

    * Kamu mendapat pelbagai kenikmatan yang diberikan Allah swt, tetapi kamu tidak pernah bersyukur dengan mematuhi segala perintah Allah. (Tubuh badan sihat sokmo, perut kenyang sentiasa, tapi 'Alhamdulillah' pun tak boleh nak ucap.) 

    * Kamu menguburkan jenazah orang lain, tapi tidak menginsafi diri kamu sendiri bahawa kelak kamu juga akan dikuburkan. (Tengok berita atau baca cerita pasal orang mati hari-hari, tapi tak pernah rasa insaf melihat kematian. Kita duk rasa nyawa kita panjang lagi. Kita rasa kita boleh hidup lama lagi. Lantas kita menjadi begitu culas dalam membuat bekalan hari kemudian.)

“Jika begitu, bagaimana mungkin Allah dapat mengkabulkan doa kamu?”

Itulah diantara sebab-sebab mengapa DOA kita tak dikabulkan oleh Allah swt. Padahal kita sangat mengharapkan doa kita dikabulkan oleh Allah swt, dan permintaan kita segera dijawab oleh-Nya.

Apa-apapun, kita TIDAK seharusnya berputus asa dalam berdoa. Yakinlah, jika kita minta pada Allah dengan penuh pengharapan, insyaAllah permintaan kita pasti diperkenankan.

Justeru, marilah kita terus berdoa lagi dan lagi, baiki diri dan nilailah apa yang telah berikan kepada kita dalam kehidupan hari ini. Keperitan yang dirasa hari ini, mungkin ia menjadi kemanisan pada hari esok. Kemanisan hari ini, belum tentu juga kenikmatan hari esok. Maka, sentiasa lah bertawakal kepada Allah dan jangan sekali-kali berputus asa berdoa kepadaNya.

my first try...still baby ok

this is a video tat i make by myselve...i know it not so good but i still manage to make it without anyone help...yuhooo....clap for me...this is my first try ok...i keep it for long time couse i to shy to show to the other people...ya la...it not such a best video ever....still have a lot to repair...hahhaha..lastly just enjoy lorr my family trip in Malacca...



Friday, October 21, 2011

biarkan lah ia

hurmmm....dh lme x mnyebok kt blog kesyangn ak nie...bkn x nk wat entri bru..just terlalu bnyk komitmen kt luar yg x bisa mberi ruang waktu utk buat entri bru nie....n one more reason is...bila buka blog n bile tbace entri sblom nie...watkn hati terusik yg teramat...mmglh kn...org kte patah tumbuh ilang bganti...tp yg ini x bole nk gnti2 lg...ok fine kite abis kt cnie  dr bcrite  tntng bnd tue lg ye...

hurmmm...bru2 nie ak dh mula wat hobi yg bru...hobi yg slame nie x akn pernah aku terpikir nk buat...ak sangup bgun awl dr waktu yg dlu....ak x tahu mcm mne ak bole tpengaruh nk buat hobi mcm tue...download a new song, movie n variety show from korea is my new hobbies...hahahaha...ok itu bkn cerita yg sebenarnye yg ak nk ckpkn n ia xd kaitan lngsung ngn tajuk entri kn3...=P

ok now ak nk cerite perkara yg sebenarnye...sbnrnyer ak dlm dilema diantara kawan n kasih n sayang....hurmmm mcm mne ak nk ckp erk...ak sbnrnyer mmg dh nekad x nk ad kaitan ngn bena2 mcm nie lg..yelah ak nk focus more on my study smnjk epilog aku ngn dia tue blalu...mmg rindu tp ak dh bjy mhapuskan rse itu..even not 100% but i still can do it...

akhir2 ini ak dgn sengajanya mnghindar drpd bbicara mngenai hal ehwal hati dan perasaan..bkn apa..aku just can't survive anymore if that thing happen again...aku khuatir aku akan hanyut dan terus hanyut dengan prasaan aku sendiri...hidup mcm ini lebih baik drpd hidup yg selalu bmain ngn kata2 n hati sndri...from now on...i will bz with my last year project...my tesis is my new love...aja aja fighting...yeahhh!!